Rome-Roma: Bienvenue à Rome
Rome-Roma: Bienvenue à Rome

Rome (Roma): Ibukota Italia yang kaya akan sejarah Romawi dengan tempat-tempat seperti Colosseum, Forum Romawi, dan Vatikan dengan Basilika Santo Petrus dan Capella Sistina.
Rome, atau Roma dalam bahasa Italia, adalah ibu kota Italia dan salah satu kota tertua dan paling bersejarah di dunia. Berikut adalah beberapa tempat yang wajib dikunjungi di Roma:
Colosseum: Amfiteater Romawi kuno yang megah ini adalah salah satu landmark paling ikonik di dunia. Dibangun pada abad ke-1 Masehi, Colosseum digunakan untuk pertunjukan gladiator dan acara hiburan publik lainnya.
Forum Romawi: Kawasan arkeologis ini adalah pusat politik dan kegiatan keagamaan di Roma kuno. Di sini, Anda dapat melihat reruntuhan bangunan-bangunan penting seperti Kuil Vesta, Kuil Saturnus, dan Basilika Maxentius.
Vatikan: Kota kecil independen dan pusat keagamaan Katolik Roma, Vatikan adalah rumah bagi Basilika Santo Petrus yang megah dan Museum Vatikan yang kaya akan seni dan artefak bersejarah, termasuk Kapel Sistina dengan lukisan Michelangelo yang terkenal.
Piazza Navona: Salah satu lapangan tercantik di Roma, dengan tiga air mancur indah dan arsitektur barok yang menakjubkan. Di sini Anda juga dapat menemukan Gereja Sant'Agnese in Agone.
Fontana di Trevi: Salah satu air mancur paling terkenal di dunia, yang terkenal karena tradisi melempar koin ke dalamnya untuk keberuntungan. Desainnya yang megah dan nuansa magis menjadikannya salah satu tempat favorit bagi para pengunjung.
Pantheon: Salah satu bangunan paling terpelihara dari dunia Romawi kuno, Pantheon adalah kuil yang dibangun untuk dewa-dewa Romawi. Dikenal dengan kubah bundarnya yang indah, Pantheon masih digunakan sebagai gereja hingga hari ini.
Piazza di Spagna dan Spanish Steps: Salah satu alun-alun paling terkenal di Roma, dengan tangga-tangga Spanyol yang terkenal di tengahnya. Tempat ini adalah tempat yang bagus untuk duduk-duduk dan menikmati pemandangan kota.
Trastevere: Salah satu daerah yang paling berwarna dan berjiwa di Roma, Trastevere penuh dengan jalan-jalan kecil, restoran, bar, dan toko-toko seni yang menarik.
Roma adalah kota yang kaya akan sejarah, seni, dan budaya, dan setiap sudutnya penuh dengan pesona yang akan membuat Anda terpesona.
Roma (pengucapan bahasa Italia: [ˈroːma] ( simak)) adalah sebuah kota dan comune khusus (bernama Roma Capitale) di Italia. Roma adalah ibu kota Italia dan regioni Lazio. Dengan 2,9 juta penduduk dalam wilayah seluas 1.285 km2, Roma juga merupakan comune terpadat dan terbesar di negara tersebut serta kota terpadat keempat di Uni Eropa menurut jumlah populasi di dalam batas kota. Kota Metropolitan Roma memiliki populasi 4,3 Juta penduduk.[2] Kota ini terletak di bagian barat-tengah Semenanjung Italia, dalam Lazio, di sepanjang pesisir Sungai Tiber. Kota Vatikan merupakan suatu negara independen yang secara geografis terletak di dalam batas-batas kota Roma, menjadi satu-satunya contoh yang masih ada negara yang terdapat di dalam suatu kota sehingga karenanya Roma sering kali didefinisikan sebagai ibu kota dua negara.[3][4] Sejarah Roma membentang lebih dari dua ribu lima ratus tahun. Kendati mitologi Romawi menarikhkan berdirinya Roma pada sekitar tahun 753 SM, situs ini telah dihuni jauh sebelumnya, menjadikannya salah satu situs tertua di Eropa yang secara kontinu ditempati.[5] Populasi awal kota ini bersumber dari campuran orang Latin, Etruskan, dan Sabini. Pada akhirnya, kota ini berturut-turut menjadi ibu kota Kerajaan Romawi, Republik Romawi, dan Kekaisaran Romawi, serta dipandang sebagai salah satu tempat kelahiran peradaban Barat dan dipandang sebagai metropolis pertama oleh beberapa kalangan.[6] Kota ini disebut sebagai "Roma Aeterna" (Kota Abadi)[7] dan "Caput Mundi" (Ibu Kota Dunia), dua konsep sentral dalam budaya Romawi kuno. Setelah jatuhnya Kekaisaran Barat, yang menandai permulaan Abad Pertengahan, Roma lambat laun jatuh di bawah kendali politis dari Kepausan, yang telah menetap di kota ini sejak abad ke-1 M, hingga pada abad ke-8 menjadi ibu kota Negara Gereja, yang berlangsung sampai tahun 1870. Sejak Abad Renaisans, hampir semua paus sejak Paus Nikolas V (1422–55) sepanjang empat ratus tahun secara koheren mengupayakan suatu program arsitektonis dan urbanistis yang bertujuan untuk menjadikan kota ini pusat seni dan budaya dunia.[8] Karena itu, Roma menjadi yang pertama di antara pusat-pusat utama Renaisans Italia,[9] dan kelak tempat kelahiran gaya Barok maupun Neoklasikisme. Berbagai seniman, pelukis, pemahat, dan arsitek terkenal menjadikan Roma sebagai pusat aktivitas mereka, menciptakan beragam adikarya di seluruh kota. Pada tahun 1871, Roma menjadi ibu kota Kerajaan Italia, dan pada tahun 1946 menjadi ibu kota Republik Italia. Roma menyandang status kota global.[10][11][12] Pada tahun 2014, kota Roma menempati peringkat ke-14 yang paling banyak dikunjungi di dunia, ke-3 yang paling banyak dikunjungi di Uni Eropa, dan daya tarik wisata yang paling populer di Italia.[13] Pusat bersejarahnya dicantumkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.[14] Bebagai monumen dan museum termasuk di antara tujuan-tujuan wisata dunia yang paling banyak dikunjungi; sebagai contoh misalnya Museum Vatikan dan Koloseum, keduanya sepanjang tahun menerima kunjungan jutaan wisatawan. Roma menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1960, dan merupakan tempat kedudukan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Sejarah awal
Artikel utama: Pendirian Roma
Terdapat bukti arkeologis mengenai pendudukan manusia di daerah Roma dari sekitar 14.000 tahun yang lalu, tetapi lapisan padat dari puing-puing yang jauh lebih muda mengaburkan situs-situs Paleolitik dan Neolitik.[5] Bukti-bukti berupa peralatan dari batu, tembikar, dan senjata dari batu menunjukkan adanya keberadaan manusia selama sekitar 10.000 tahun yang lalu. Beberapa penggalian mendukung pandangan bahwa Roma berkembang dari pemukiman pastoral di Bukit Palatium yang dibangun di atas area yang kelak menjadi Forum Romawi. Antara akhir Zaman Perunggu dan permulaan Zaman Besi, terdapat desa pada masing-masing puncak bukit di antara laut dan Bukit Capitolinus. Adanya suatu desa di Bukit Capitolinus terbukti telah ada sejak akhir abad ke-14 SM.[20] Namun, tidak satupun di antaranya yang memiliki suatu kualitas perkotaan.[20] Saat ini, terdapat konsensus umum bahwa kota ini lahir secara bertahap melalui agregasi ("sinoikisme") beberapa desa di sekitar salah satu yang terbesar, bertempat di atas Bukit Palatium.[20] Agregasi tersebut, menandakan perkembangan dari suatu proto-perkotaan menuju suatu situasi perkotaan, dilakukan dengan peningkatan produktivitas pertanian di atas tingkat subsistensi, yang memungkinkan aktivitas-aktivitas sekunder dan tersier: pada gilirannya, hal-hal ini mendorong perkembangan perdagangan dengan koloni-koloni Yunani di Italia selatan (terutama Ischia dan Cumae).[20] Semua kejadian itu, yang menurut penggalian arkeologis berlangsung pada sekitar pertengahan abad ke-8 SM, dapat dianggap sebagai "kelahiran" kota ini.[20] Terlepas dari penggalian-penggalian terbaru di Bukit Palatium (Palatino), pandangan bahwa Roma telah didirikan pada pertengahan abad ke-8 SM (penarikhan tradisi Romulus) melalui suatu tindakan berdasarkan kemauan—sebagaimana dikemukakan oleh legenda—masih merupakan suatu hipotesis eksperimental.
Comments
Post a Comment