Tiga Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Terbesar di Indonesia


Tiga Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Terbesar di Indonesia

Di Indonesia, kasus korupsi dengan kerugian negara terbesar sering kali melibatkan pejabat tinggi pemerintah atau bisnis besar. Tiga kasus terbesar yang pernah terjadi adalah:

    1. Kasus "Century Bank":

    2. Kasus ini terjadi pada tahun 2008, di mana sejumlah dana bailout senilai miliaran dollar AS yang disalurkan oleh pemerintah Indonesia kepada Bank Century dinilai bermasalah. Kasus ini menimbulkan dugaan korupsi besar-besaran yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Keuangan saat itu. Kerugian negara akibat kasus ini diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

    3. Kasus mega korupsi Bank Century mengemuka ke publik pada tahun 2014. Kasus yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp6,76 triliun itu diduga melibatkan banyak pihak dan hingga saat ini baru menjebloskan satu pelaku ke dalam penjara.


  1. Kasus "BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia)":

  2. Kasus ini terjadi pada tahun 1997-1998 saat krisis finansial Asia. Pemerintah Indonesia menyediakan dana bantuan likuiditas kepada sejumlah bank yang terkena dampak krisis. Namun, investigasi kemudian menemukan bahwa sebagian besar dana tersebut disalahgunakan oleh para penerima dan pejabat terkait, dengan dugaan korupsi yang melibatkan jumlah yang sangat besar, diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

  3. Satuan Tugas (Satgas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) harus segera menagih dana negara sebesar Rp110,4 triliun. Pasalnya, sesuai dengan Kepres Nomor 6 Tahun 2021, masa tugas Satgas BLBI akan berakhir pada 31 Desember 2023. Sementara kerugian negara yang tertagih baru mencapai 25 persen atau Rp27,8 triliun.



  1. Kasus "E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik)":

  2. Kasus ini merupakan salah satu skandal korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia. Kasus ini melibatkan dugaan korupsi dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) pada tahun 2010-an. Dugaan korupsi dalam proyek ini melibatkan sejumlah pejabat tinggi, termasuk anggota parlemen dan pejabat pemerintah. Kerugian negara akibat kasus ini diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah.

  3. KPK juga sudah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka korupsi e-KTP. Mereka adalah mantan Ketua DPR Setya Novanto, mantan anggota DPR Markus Nari, dua pejabat di Kemendagri yakni Irman dan Sugiharto.



  4. Ketiga kasus ini menunjukkan dampak yang besar dari korupsi terhadap ekonomi dan stabilitas politik Indonesia. Upaya penegakan hukum terhadap korupsi terus dilakukan, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam memerangi praktik korupsi di negara ini.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Begijnhof Amsterdam: A Secret 14th-Century

BERITA DAN KISAH SEJARAH NEGARA JEPANG

Doorwerth Castle Adalah Kastil Abad Pertengahan